Rabu, 24 Agustus 2011

“Kisah Dibalik Keceriahan Si Anak Desa”

Puring (24/08/11). Riuh rendah celotah anak-anak itu  terdengar. Ketika mereka  berjalan bersama-sama  menuju sekolah.  Keceriahan ini tidak terlepas dari kondisi kesehatan mereka yang baik. 
Satu diantara anak-anak itu ternyata bernama Mita  (8 tahun), Klas 2 SD, Anak ini terlihat paling menonjol dengan berbadan bersih, berambut hitam ikal-lebat, tinggi badang proporsional dengan usianya, dan terlihat segar. Dengan semangatnya sambil terus berceloteh dengan kawan-kawan sebaya sampai tiba di halaman sekolah.
Ada rasa keingin tahuan yang mendalam melihat kondisi yang sangat menggembirakan ini. Lalu sepulangnya si Mita dari Sekolah,  ketika dibuntuti  langkah si anak hingga sampai ke rumah. Ternyata  tidak ada yang istimewa dengan keadaan keluarga si anak. Ia tergolong dari keluarga biasa-biasa saja, walau tidak dapat dikatakan kaya, juga tidak digolongkan serba kekurangan.
Sukar dibayangkan dengan kondisi rumah yang sederhana, berdinding separuh beton, separuh papan, berlantai semen, beratap seng. Berukuran 6 x 12 m. Rumah ini dihuni si Mita bersama-sama kedua orang tuanya, seorang kakak perempuan dan 2 adik laki-laki.  Melihat kondisi ini menjadi tambah penasaran ada apa dibalik keceriahan si Anak.
Ternyata apa yang dilakukan orang tua si Anak merupakan hal-hal yang sederhana dan tidak sukar di terapkan oleh kelaurga lainnya. Si Ibu telah menerapkan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi). Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik dengan  dicirikan minimal:
  1. Menimbang berat badan secara Teratur
  2. Memberikan Air Susu Ibu (Asi) saja kepada bayi sejak bayi lahir sampai umur enam bulan (Asi Ekslusif)
  3. Makan Beraneka Ragam
  4. Menggunakan Garam Beryodium
  5. Minimum suplemen gizi sesuai anjuran
Seandainya semua keluarga di desa itu telah menerapkan KADARZI betapa bahagianya Anak-Anak ..
Dugh…. Tiba-tiba terasa ada yang menggigit.. ah..ah… ah.. Aku terbangun ternyata tadi hanya cerita  mimpi..Tapi mudah-mudahan Kadarzi memang bisa terwujud di Suatu Desa kelak… Semoga